Kedungjati Di Singahi Rail Clinik -->

Kedungjati Di Singahi Rail Clinik

Monday, December 26, 2016


MK
Media Kedungjati
Kedungjati Di Singahi Rail Clinik


Puluhan warga yang tinggal di sekitar Stasiun Kedungjati di Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Selasa (10/5/2016) memanfaatkan layanan kesehatan gratis melalui kereta kesehatan atau rail clinic milik PT KAI.
Kereta kesehatan yang memiliki rangkaian dua gerbong tersebut baru pertama kalinya memberikan layanan kesehatan di wilayah Kedungjati.
“Dalam rangka program BUMN hadir untuk negeri, PT KAI memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Pelayanan kesehatan di Stasiun Kedungjati ini merupakan lokasi kelima kegiatan rail clinic,” ungkap Kepala PT KAI Daerah Oprasional (Daop) IV Semarang Andika Tri Putranto melalui Manajer Humas PT KAI Daop IV Semarang Gatut Sutyatmoko.
Menurutnya, dengan kereta kesehatan tersebut, pihaknya mengadakan pengobatan dan penyuluhan kesehatan secara gratis. Pembuatan kereta kesehatan tersebut dilatarbelakangi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dengan memanfaatkan jalur kereta api sehingga dapat menembus daerah yang sulit dilalui oleh kendaran bermotor.

Kereta kesehatan yang memiliki dua gerbong itu baru diresmikan pada 12 Desember 2015 lalu. Di dalam gerbong ini terdapat pelayanan kesehatan umum, klinik gigi, mata, bersalin, laboratorium, dan farmasi.
Selain pengobatan gratis, lanjut Gatut, pihaknya juga melakukan pemeriksaan mata serta pembagian 50 kacamata secara gratis, penyuluhan tentang kesehatan, dan edukasi keselamatan serta perjalanan Kereta Api Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, kami berharap terjalin hubungan yang harmonis antara perkeretaapian dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini kami juga mengharapkan supaya masyarakat ikut peduli untuk menjaga jalur kereta api,” jelasnya.


Ditambahkan, program layanan kesehatan itu nantinya akan dilakukan secara berkesinambungan.  Yang mana, kereta kesehatan pertama dan satu-satunya di Indonesia itu akan membuka pelayanan pada dua stasiun di setiap Daerah Operasionalnya.
’’Kereta ini dibuat oleh bangsa kita sendiri dengan memodifikasi KRD atau kereta disel. Kita patut berbangga dengan karya anak bangsa ini.  Di Indonesia baru ada satu unit ini saja, makanya pelayanannya harus dibagi-bagi pada setiap Daop,” imbuhnya.